Tatkal mengunjungi ibu pemuda itu sang nabi mendapatinya sedang merintih dan menangis pilu hingga air matanya menetes ke sarang burung merpati yang berada di dekatnya. Sang nabi menoleh ke wanita itu seraya berkata: “Wahai ibu! Apakah ini sarang burung merpati?
“Ya,” jawab wanita itu.
“Apakah burung merpati juga melahirkan?” tanya sang nabi lagi.
“Ya.”
“Apakah semua anaknya bila sudah besar akan sanggup terbang?”
“Tidak semuanya. Di antaranya kami potong dan kami makan,“ kata wanita itu
Nabi melanjutkan, “Apa karena perbuatanmu itu, burung merpati itu meninggalkan sarangnya?”
“Tidak. Mereka tidak pindah ke tempat lain, “ jawab wanita itu.
Lalu sang nabi menasihatinya, “ Wahai Ibu! Takutilah olehmu, boleh jadi kamu lebih buruk dari merpati itu, meskipun telah kau bunuh anak-anaknya dan kamu makan dagingnya di hadapan mereka, tidak membuat mereka menjauh darimu, sementara kamu kehilangan seorang anak saja marah kepada allah, menjauh dari-nya, protes dan mengucapkan kata-kata yang tidak sepatutnya kamu ucapkan.”
Sejak saat itu, setelah mendengar kata-kata ini wanita itu tidak lagi menagis dan selalu bersabar serta merasa ridha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar